
BOLTIM, KabarTotabuan.com – Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Mogoyunggung Desa Buyat Dua Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kembali menelan korban. Satu penambang emas di wilayah ini dikabarkan meninggal dunia setelah terjepit bongkahan batu yang berukuran besar.
Korban adalah Hendri Poluwa (HP) (32) asal Dusun 1 Desa Buyat Satu meninggal di lokasi PETI Desa Buyat Dua. Minggu, (2/02/2020) sekira pukul 14:00 WITA siang tadi.
informasi diterima media ini, bahwa korban turun bersama dua orang lainnya ke dasar lubang untuk bekerja. Termasuk pemilik lubang, Heri Ampel dan Ramelan Adam. Awalnya, mereka hanya berencana mengeluarkan stok material. Namun, korban masih mencoba mengambil material di bawah batu yang menempel di lumpur. Tiba-tiba batu berukuran besar terlepas dari dinding lubang dan menjepit korban sampai mengakibatkan nyawa korban tak terselamatkan.

Sebelumnya. korban turun ke lubang tambang dengan kedalaman sekira 17 meter, namun pada terowongan menurun yang hanya berjarak sekira dua meter berada di dasar lubang kemudian korban mengalami kecelakaan.
Dari kecelakaan tersebut rekan-rekan korban di lokasi tambang langsung memberikan pertolongan dengan melakukan proses evakuasi dengan waktu yang berlangsung lebih dari satu jam.
Camat Kotabunan, Ahmad Alheid, S.Hi kepada media ini menyampaikan himbauan kepada seluruh penambang di wilayah kecamatan yang di pimpinnya, agar lebih memperhatikan keselamatan diri saat sedang bekerja.
“Saya menghimbau agar para penambang, terutama pemilik lubang lebih mengutamakan keselamatan kerja. Periksa situasi lubang lakukan antisipasi supaya kita terhindar dari kecelakaan,”himbau Alheid.
Sembari menambahkan. Secara pribadi, keluarga dan pemerintah kecamatan ketabunan turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa korban.
“Korban meninggal saat dalam bekerja mengais rejeki untuk keluarganya, mari kita mendoakan Almarhum semoga mendapatkan tempat yang terang benderang di Sisi-NYA. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,”ucap Alheid.
Kapolsek Urban Kotabunan Kompol. Didi Prasongko,SIK melalui Kanit Sabhara IPTU. Sujianto membenarkan adanya kejadian tersebut. Korban langsung dievakusi, kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit namun tiba di rumah sakit korban sudah meninggal dunia.
“Korban sempat di larikan ke Rumah Sakit Ratatotok-Buyat tapi tiba di rumah sakit korban sudah meninggal dunia,”katanya.
Kejadian ini sedang dalam proses pihak Kepolisian Urban Kotabunan, sudah dilakukan visum tepat di rumah korban.
“Sedangkan untuk otopsi tidak dilakukan karena atas permintaan keluarga,”singkatnya.
(Red)