Ketua KNPI, Amalia: Bantuan Pemda Boltim Untuk Anak Asuh Harus Diperbaiki

BOLTIM, KabarTotabuan.com – Peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terhadap sektor pendidikan sudah sangat tinggi dalam hal pemberian bantuan anak asuh yang melanjutkan studi di universitas tinggi.
Sehinggah, warga di daerah timur totabuan ini tak perlu berpikir sulit tentang biaya melanjutkan anak-anak mereka untuk mengejar ilmu pendidikan sampai keperguruan tinggi karena Pemkab Boltim sangat peduli akan hal itu.
Bahkan, tak dipungkiri hanya daerah Boltim daerah baru dimekarkan 11 tahun lalu ini yang mampu melakukan terobosan dengann memberikan bantuan anak asuh setiap semester sampai menyandang status Sarjana.
Tapi. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Amalia Ramadhan S Landjar,SKM (ARSL) melihat program yang di lakukan oleh Pemerintah Boltim ini masih belum optimal. Menurut penilaiannya, didalam prosesnnya masih ada yang perlu di perbaiki.
“Secara formulasi, strategi atau prosesnya pencairan proposal dana bantuan anak asuh masih ada yang harus di perbaiki. Saya melihat disinilah letak kesulitan teman-teman mahasiswa untuk mendapatkan hak mereka. Nah, bagaimana dengan nasib mahasiswa yang kuliah di luar sulawesi utara setiap pengajuan proposal harus pulang ke daerah asalnya dengan biaya perjalanan yang tidak sedikit, belum lagi jadwal kuliah mereka harus ditunda hanya karena memperjuangkan proposal otomatis dana beasiswa untuk biaya semester sudah mengurang,”kata.
Ama, Ketua KNPI yang begitu peduli dengan nasib pemuda di daerah ini meminta kepada Pemkab Boltim dapat memudahkan permasalah yang di hadapi oleh mahasiwa dengan melakukan Memarandum of Understanding (MoU) dengan setiap Universitas tempat teman-teman mahasiswa Boltim tersebut sedang kuliah.
“Saya berpikir, ketika Pemkab mampu melakukan MoU dengan beberapa Universitas, ini salah satu solusi bahwa mahasiswa diberikan kemudahan pasti pembayaran uang semester tidak lagi tertunda. Karena kalau masih dalam proses pembayaran seperti saat ini masih dengan sistem proposal biasanya dananya masih terkendala tiga sampai empat bulan baru bisa cair,”jelasnya.
“Kalau dengan sistem MoU, Kampus atau Universitas langsung menagih ke Pemda dan langsung ke rekening Universitas tempat mahasiswa Boltim sedang kuliah. Tapi sebelum pencairan Pemda sudah harus memiliki gambaran anggaran berapa yang harus di bayarkan selama dua semester dalam setahun. Saya berharap pemerintah dapat melakukan hal ini guna kemudahan mahasiswa,”harap Ketua KNPI Boltim.
Ketika program ini jalan kata Ama, secara nyata bahwa pemerintah telah menjawab kekuatiran orang tua atau pemerintah bahwa dana yang dicairkan benar-benar tepat sasaran karena langsung ke rekening Universitas.
“Tapi kalau pencairannya masih menggunakan proposal dengan sistem masuk ke rekening pribadi, kita bisa memungkiri bahwa anak muda selalu banyak dengan godaan, kalau langsung ke rekening Kampus tidak ada kekuatiran,”kata Ama.
Namun demikian, ucap ama. Apa yang sudah dilakukan oleh Pemda Boltim selama ini sudah sangat luar biasa karena satu-satunya daerah yang memberika apresiasi kepada anak-anak muda Boltim dengan memberikan bantuan anak asuh selama kuliah yang dibayarkan setiap persemester.
”Harapan saya kedepan di tahun 2020-2021 sebelum berakhirnya jabatan kepemimpinan Bapak Bupati Sehan Landjar bersama Bapak Wakil Bupati Rusdi Gumalangit, pergantian Bupati selanjutnya bisa melanjutkan program-program pro rakyat ini, karena sudah memiliki gambaran positif yang kita lakukan sebagai apresiasi atau pemberian penghargaan kepada anak-anak mud,”pungkas Ketua KNPI muda peduli.
(Red)