
BOLTIM, KabarTotabuan.com – Terkait dengan kejadian gempa bumi 7,1 Magnitudo sampai dengan pukul 14:00 Wita, BMKG berhasil menganalisa 103 kali gempa bumi susulan.
BMKG Sulut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengatakan. Melalui Press Rilis BMKG yang di kirim ke BPBD Boltim. Bahwa, setelah kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan, secara alamiah akan terjadi gempa bumi susulan. Hal ini disebabkan karena batuan yang terdeformasi di sekitaran pusat gempa masih akan terus melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi sampai mencapai kestabilannya.
“Jadi kejadian gempa bumi susulan, setelah kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan adalah hal yang normal,” kata Kepala BPBD Boltim Elvis Siagian. Jum’at, (15/11/2019).
Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada, tetap beraktifitas dengan normal, dan tidak terpengaruh dengan berita yang tidak jelas sumbernya. Pastikan sumber informasi hanya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat atau dari BMKG.
“Tidak terpengaruh dengan isu yang tidak jelas sumber informasi. Pastikan sumber informasi hanya dari BPBD setempat atau dari BMKG,” kata Siagian.
Dijelaskannya. BMKG akan terus melakukan pemantauan aktifitas gempa bumi susulan, dan segera akan memberikan informasi jika terjadi gempa bumi dengan kekuatan signifikan.
“BMKG terus lakukan pantauan aktifitas gempa bumi susulan, dan segera memberikan informasi jika terjadi gempa bumi dengan kekuatan signifikan,” jelasnya.
Sembari menyampaikan. Masyarakat dapat mengakses informasi BMKG lewat aplikasi smartphone *infobmkg* atau *wrs-bmkg* atau lewat halaman facebook fanpage BMKG Sulut.
(Red)