TOMOHON, TotabuanExpress.co.id – Perusakan baliho ucapan selamat Natal dan Tahun Baru bakal calon kepala daerah di Tomohon, terus terjadi. Prilaku ini memantik reaksi berang sejumlah kalangan di kota bunga.
Baliho bakal calon wakil walikota dari Partai Golkar, Arther Wuwung, jadi sasaran perusakan tersebut. Aksi ini dinilai terstruktur dan terencana.
“Rata-rata baliho Arther Wuwung dirusak, dirobohkan. Info yang kami tim peroleh, baliho yang dirusak itu di antaranya, di Walian, Tumatangtang, Taratara, jalan Kayawu dan di Perum Uluindano. Di perum Pala (Kepala Lingkungan, red) amper riki sekitar, jam 2 subuh dorang serusak,” ungkap Onny Pandenuwu, salah satu pendukung Arther Wuwung, Senin (30/12).
“Ini pasti sudah terencana. Ada yang mengotaki. Mungkin mereka khawatir, takut figur seperti Arther Wuwung kalau dia diakomodir dan maju di pemilihan walikota nanti,” sambung Pandenuwu.
Arther Wuwung sebelumnya ketika dikonfirmasi mengaku menyesalkan tindakan oknum yang merusak baliho ucapan Natal dan Tahun baru dirinya yang dipasang di wilayah Tomohon. Perusakan itu menurutnya merupakan hal yang dapat merusak iklim demokrasi.
“Saya tidak tahu motif dari orang-orang yang merusak baliho saya, padahal saya hanya ingin mengucapkan Natal dan Tahun Baru buat seluruh masayarakat Tomohon, sama seperti yang lain. Tapi dari lubuk hati yang paling dalam, saya sudah memaafkan dan mendoakan mereka,” aku Wuwung.
Tanggapan kritis ikut terlontar dari penggerak Forum Tomohon, Anugrah Pandey. Menurutnya, prilaku tersebut sangat merusak citra Kota Tomohon. “Saya lihat di media sosial orang membicarakan baliho ucapan selamat natal bakal calon wakil walikota dirusak. Ini jelas merusak citra Kota Tomohon yang dikenal santun dan religius,” ujarnya.
Ditegaskan, prilaku seperti ini harus diseriusi. “Aparat hukum, masyarakat jangan menganggap remeh aksi ini. Kalau dibiarkan, bisa berjangkit dan mungkin semakin parah ketika mendekati waktu pemilihan kepala daerah nanti,” kata Anugrah.
Dia pun meminta masyarakat Kota Tomohon untuk tetap menjaga iklim demokrasi di kota ini. “Saya bukan pendukung calon manapun tapi saya pendukung tegaknya demokrasi di Kota Tomohon. Kita berharap, tidak ada orang yang sengaja mau memancing datangnya kabut demokrasi di Kota Tomohon tercinta,” tegasnya.
“Kalau bertarung, bertarung yang sehat. Para pendukung jangan mau dibodohi, disuruh jadi penjahat karena kalau ketahuan, konsekwesi hukum kita yang tanggung. Beda pilihan itu wajar. Yang tidak wajar kalau ada yang mengekspresikan perbedaan itu dengan vandalisme dan aksi perusakan,” pungkasnya.
(tim/te)